Jakarta, CNN Indonesia —
Dana abadi pariwisata menuai kontroversi, terlebih baru-baru ini Pemerintah Indonesia berencana memungut iuran tourism fund dan memasukkannya ke dalam komponen harga tiket pesawat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno membenarkan rencana itu. Ia tak menampik memang akan ada rapat koordinasi membahas tourism fund yang dipimpin Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam waktu dekat.
“Ini (pungutan di tiket pesawat) masih dalam kajian. Tentunya kita menyadari masukan dari masyarakat bahwa harga tiket masih mahal,” ucap Sandi dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Senin (22/4).
“Oleh karena itu, kita tidak akan menambah beban, tapi kita lagi mengkaji beberapa opsi untuk pengumpulan atau koleksi dana kepariwisataan dan belum ada keputusan. Jadi, harap bersabar. Tentu belum ada besaran, pertimbangan, ini masih dalam tahap pembahasan,” sambungnya.
Sandi menegaskan konsep tourism fund yang dibuat pemerintah berbentuk dana abadi. Kucuran awal diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pembahasan dana abadi pariwisata ini sudah intensif setidaknya sejak 2023 lalu. Bahkan, dibicarakan langsung bersama Presiden Joko Widodo.
“Tahun ini pemerintah akan menggelontorkan Rp2 triliun melalui dana khusus pariwisata atau Indonesia Tourism Fund (ITF),” klaim Sandi di akun X pribadinya pada 22 Februari 2024 lalu.
“Dana ini akan digunakan untuk menggerakkan event-event lokal hingga internasional, dengan harapan dapat meningkatkan jumlah wisatawan sehingga mampu membawa dampak penciptaan lapangan kerja yang lebih luas lagi,” tambahnya.
Dalam proses pembahasan ITF, ada sejumlah negara yang disinggung Sandi, antara lain Singapura dan Arab Saudi.
1. Singapura
Negara tetangga Indonesia ini membuat gebrakan pada Maret 2024 lalu dengan mengundang penyanyi internasional Taylor Swift. Konser yang menghebohkan jagat Asia Tenggara itu membuat Sandi dicolek netizen, bahkan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sampai turun tangan.
Warganet mempertanyakan mengapa Singapura bisa menggelar konser Taylor Swift, sementara Indonesia tidak. Luhut lantas menegaskan bahwa Indonesia juga harus mampu mendatangkan penyanyi kenamaan tersebut.
Mengutip Channel News Asia (CNA), Singapura punya Tourism Development Fund yang eksis sejak 2005 lalu. Dana abadi ini hadir untuk meningkatkan penerimaan pariwisata Negeri Singa hingga mengerek lapangan pekerjaan.
Pemerintah Singapura memang getol memberikan pendanaan untuk sektor pariwisata. Misalnya, pada 2021 lalu ketika sektor ini terpukul pandemi covid-19, ada tambahan dana 68,5 juta dolar Singapura atau sekitar Rp817 miliar (asumsi kurs Rp11.932 per dolar Singapura).
Bahkan, Menteri Negara Perdagangan dan Industri Singapura Alvin Tan mengatakan pemerintah akan kembali menambah 300 juta dolar Singapura alias Rp3,58 triliun untuk Tourism Development Fund.
“Kami mendorong semua perusahaan di bidang pariwisata untuk memanfaatkan sepenuhnya tambahan dana ini agar bisnisnya tumbuh dan berkembang,” kata Alvin Tan pada awal Maret 2024.
2. Arab Saudi
Arab Saudi juga disebut-sebut Menparekraf Sandiaga dalam pembahasan dana abadi pariwisata. Negara ini diklaim menginisiasi dana abadi pariwisata sejak 2020 silam.
Konsep ini dinamai Tourism Development Fund. Pemerintah Arab disebut menggelontorkan sekitar US$4 miliar atau setara Rp64,96 triliun (asumsi kurs Rp16.242 per dolar AS) sebagai dana awal.
“Peluncuran dana ini, ketika sektor pariwisata menghadapi tantangan global yang belum pernah terjadi sebelumnya (pandemi covid-19), merupakan bukti kepercayaan investor dan sektor swasta terhadap prospek jangka panjang pariwisata di Arab Saudi,” kata Menteri Pariwisata Arab Ahmed Al-Khateeb, dikutip dari Reuters.
Pariwisata memang menjadi bagian dari kunci reformasi ekonomi Arab. Mereka berusaha lepas dari ketergantungan pada cuan dari minyak mentah.
(skt/agt)